Esa

Makna,muhamad rusli bin amir

Demikianlah yang kami dengar,dan sulit untuk mengungkapkan sesuatu yang batin untuk dipahami degan mudah.

Pada saat itu si fulan berkesempatan menanyakan tentang apa yang tidak di ketahui,dan meluruskan pandangan.

Laduni

si Fulan menanyakan pandanganya tengan laduni."Apakah ilmu laduni itu tidak bisa diungkapkan kepada orang lain,bisa diungkapkan tetapi ada masa tertentu,karena apabila diungkapkan akan terjadi pertentangan"?'

H.Dwi menjawab ."sebenarnya tidaklah begitu,laduni adalah pengetahuan langsung dari Nya,bahasa mudahnya laduni seperti otodidak".

Esa

si fulan menanyakan tentan pandangannya tentan Esa.

Esa artinya adala Sesuatu tanpa aku,bukan diriku,bukan miliku. "sesuatu tanpa aku,bukan diriku,bukan miliku,Abah Rusli pernah meluruskan tentang Syahadad.ASYAHADU ALA ILAHA ILALLAH, Kebanyakan orang mengartikan.aku bersaksi tiada tuhan selain Allah,bahwa ASYAHDU itu artinya Tunggal, ASYHADU itu artinya sama dengan Esa,dan esa sendiri artinya sesuatu tanpa aku,"

"Mengenai makna Esa ini,Apakah pandangan Syeh siti jenar tentang "ingsun manunggaling gusti" ini tidaklah layak untuk di gemgam."?

H.Dwi menjawab dengn mengangguk kepala,si fulan mengartikan seperti itulah "ingsun manunggaling gusti" tidaklah layak untuk di gemgam.

lalu H.Dwi berkata,"itu adalah bahasa mudahnya kebablasan,atau kelewat batas".

"kalau diyatakan lebih dulu ila (tida) maka yang ada Allah",kalau dinyatakan lebih dulu ada,maka Allah Tiada".

si fulan bertanya "ada sebuah pandangan sesuatu tanpa aku,bukan miliku,sampai perasaan tempat berlindung Nur Muhamad atau diri kita itu bukanlah Aku".

H.Dwi menjelaskan "itu hanya bahasa ngeles,untuk melepaskan Akuan".

Sifat

Si fulan menyakan pandanganya tentang tiga nur.

"Nur Muhamad maujudan Nur Mani Allah ma'rifatullah Nafi ke nur dzat,(nafi artinya naik).bahwa ada tiga Nur yaitu Nur Muhamad (roh),Nur ManiAllah (tanah),Nur fah (langit),sebutanya ada tiga apakah ketiga itu hidup,apakah bumi yang kita pijak ini hidup,apahak bumi merasakan sakit ketika bumi di hancurkan"?.

H.Dwi menjawab."jangan kamu kira bumi ini tidaklah hidup,tanaman itu juga hidup,bahkan (H.Dwi sambil mengambil sebuah korek api) ini juga hidup meskipun dengan kadar kecil".,

"benda ataupun mahluk apapun yang disandarkan sifat pastinya hidup,sifat tujuh Tuhan,kodrat,iradhat.ilmu,hayat, sama',bashar,kalam.contoh kambing di bawah hayat itu juga membawa sifatNya".

Si Fulan melanjutkan pertanyaanya,"Bagaimanakah yang kita lakukan dengan Bumi ini yanng ternyata Hidup,tentang adanya pengambilan sumber daya alam".

H.Dwi Menjawab."pemanfaatan Alam sudah seharusnya berdasar pada kelayakan,tidak merusak alam".

si fulan melanjutkan pertanyaan ,"apakah menginjak rumput adalah suatu perbuatan dzolim."

H.Dwi menjawab."asalkan tidak ada keinginan untuk merusak Alam,sewajarnya sajalah".

Abadi

si fulan menanyakan tentang pandangn keabadian

"Ada sebuah pandangan,Apakah bumi ini Abadi,seorang mulia menjawab bumi ini abadi,tetapi itu mungkin,seorang tokoh filsafat mnegatakan bumi ini adalah Abadi karena kebaikan memerlukan keburukan,".

H.Dwi menjelaskan."Bumi ini Abadi,atau Allah berkehendak lain".

si fulan melanjutkan "tokoh mulia suatu hari ditanya lagi, "apakah bumi ini abadi?,yang mulia menjawab menjawab "itu tidaklah penting,yang terpenting bagaimana saat ini kita bisa berbuat baik".

H.Dwi melanjutkan jawabanya,"kalau ada jasad apakah roh tiada,kalau ada roh ada apakah jasad tiada,tentunya keduanya akan saling mengisi,

seperti duluan roh atu jasad?,pastinya duluan roh.

atau duluaan jasad atau roh?,pastinya duluan jasad.

seperti pribahasa "duluan mana Ayam atau telur"?. yang disebut pertama itulah dahulu.

"ayam atau telur"?,pasti jawabnya ayam.

"telur atau ayam"?,pasti telur

Adam

si fulan menanyakan tentang pandangan yang dia dengar.

"Abah Rusli pernah menjelaskan tentan asal muasal manusia,bahwa anak cucu Adam yang berwujud manusia itu hanyalah Ghafar Harun Arasyid,sebelumya itu wujud binatang".(sontak H.Dwi menjawab "ingat itu hanya bahasa mantik Abah ya"!.)

si fulan melanjukan "Suatu Hari Abah Rusli mengatakan bahwa alam binatang itu tempatnya dineraka".

."bagaimanakah titik temunya tentang Kalimat Abah Rusli ini,tentang dua perkatan terebut ?".

H.Dwi menjawab "ingat itu hanya bahsa mantik Abah Rusli,jangan dimaknai mentah,yang artinya binatang itu alamnya neraka bukan berarti pemahaman neraka api menyala-nyala,dikatakan neraka itu sakit, bagaimana tidak sesangsara bintang itu?.dia hidup jauh dari kelayakan manusia".

-ini sesuai dalam Al-Quran yang di sebutkan "masih banyak rezeki Manusia di bandingkan binatang".

-lebih mungkin ini jawaban tentang teori evolusi darwin tetang manusia berasal dari kera,bisa jadi keralah yang berasal dari Manusia.