KehendakNya
Dikisahkan oleh si fulan ketika bertanya kepada H.dwi tentang makna ayat di dalam Al-Quran yang artinya "jika manusia menginginkan kebaikan bagi dirinya maka ia akan mencari jalan menuju Tuhanya,dan kamu tidak akan mampu menempuh jalan itu kecuali atas kehendakNya".
H,Dwi menjelaskan sebagai berikut
"Maka disinilah letak semua amalan,segala kebaikan bukanya milik kita,tetapi adalah milikNya. sama seperti dalam surat An-Nisa ayat 1"Hai sekalian manusia ,bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu,dan daripadanya Allah menciptakan isterinya,dan daripada keduanya Allah memperkembang buakan laki- laki dan perempuan yang banyak,dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namnaNya kamu saling meminta satu sama lain.dan peliharalah silaturahmim,Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".
ini perlu diingat "menciptakan dari diri yang satu" lalu berkembang menjadi banyak,dalam makna dari diri yang satu ini maka dapat ditarik kesimpulan "siapa yang satu itu"?.itu tidak terlepas dari KehedndakNya".
"sama seperti awal muasal diri kita ini melalui proses pembuahan sebenarnya atas kehendakNya jualah itu tejadi".
lalu si fulan bertanya"bagaimanakah untuk membedakan bahwa itu adalah kehendakNya atau kehendak Kita?
H.dwi menjawab "jalani saja"
mungkin maksud dari H.dwi ini adalah tidak perlu kamu memikirkan ini adalah kehendakNya atau kehendak Kita, tetapi lebih fokus apa yang dikerjakan itu sudah katagori berahklak atau belum.
Lalu H.Dwi melanjutkan perkataanya
"akan kehendakNy itulah maka sebenarnya buku Pedoman Penerus Ahlak Rasulullah hanya ada empat point".
- Syareat
- Tarekat
- Hakikat
- Ma'rifat
Si Fulan bertanya lagi kepada H.Dwi.
"bagaimanakah menanggapi tentang klaim seseorang yang mengatakan bahwa ada satu kata di dalam buku Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah itu adalah salah satunya perkataan si dia bukan dari Abah Rusli"?.
"yang mengakui itulah yang salah,yang mengakui itu dari dia itulah yang salah". "meskipun itu dari perkataan anak kecil dan memang itu benar itu pada hakikatnya adalah Kalamnya jua.justru yng mengakui dari dia itulah yang salah".
H.dwi melanjutkan perkataanya,
"ada seseorang yang mengomentari didalam buku itu ada kata-kata Roh Qudus yang dianggap tidak islami,coba kamu pikirkan.masuk akal tidak sesuatu yang harus dipaksakan dengan bahasa sendiri yang artinya roh suci,"?.
Abah Rusli pernah mengatakan."jangan turuti aku,karena aku sudah bertemu".dalam konteks buku Pedoman Penerus Ahlak Rasulullah ini bahwa semata-mata buku itu sebagai nasihat untuk kita semua dan bukan untuk kepentingan Abah Rusli,karena banyaknya klaim atau pengakuan itu dari si A itu dari si B.
Walaupun sudah bertemu.Abah Ruslipun selalu menyembunyikan pemberian semisal,"besuk ada sapi datang,potonglah sapi itu untuk dimakan,itu kiriman orang".yang sudah paham sebenarnya yang membeli sapi itu adalah Abah Rusli sendiri.