Keluarga


Keluarga
Demikianlah yang kami dengar ,dan sulit untuk mengungkapkan sesuatu yang batin untuk di fahami dengan mudah.

Tentang Berkeluarga

Pada suatu sore datanglah sekeluarga dari hulu dan menanyakan kepada Abah Rusli tentang kekwatiran anaknya yang sampai itu belum berani menikah,Abah Rusli berkata dengan sebuah pribahasa,Ibarat ulat di dalam batu masih bisa hidup(ada rezekinya)

Pada suatu malam bertanyaalah seorang pemuda kepada Abah Rusli tentang kehidupan rumah tangga dia bertanya,Bisakah didalam sebuah rumah tangga antara istri dan suami bersama-sama menjalankan Rahman Rahim?. Abah Rusli menjawab,Tidaklah bisa bersama-sama menjalankan Rahman-Rahim,ibarat listrik harus ada min dan plus sehingga lampu itu bisa menyala.

Abah Rusli pernah berkata,jikanya aku ini tidak memiliki keluarga ,biarlah aku berdiam di tanah tidak menjadi soal,tetpi aku memiliki keluarga (berdiam ditanah ini yang dimaksud adalah tidak memiliki rumah).

Pernah suatu hari Abah berkata,Apa-apa yang aku berikan pada waktu itu sebenaranya adalah hak anak istriku

Abah Rusli pernah berkata pada suatu hari,Jikanya mamakmu(ibumu/istri Abah Rusli) pada waktu itu ikhlas apa yang ku berikan,mungkin mamakmu itu lebih dulu bertemu daripada aku.(Bertemu dalam artian bertemu dengan diri sebenarnya diri)

Abah Rusli pernah berkata,memang begitulah mamakmu (ibumu/isri Abah Rusli) jikanya dia sama sepertiku mungkin di gudang dan di dapur akan habis juga di berikan kepada orang lain,dan kalian akan makan apa? kalau tidak disimpankan oleh mamakmu untuk kalian.

Abah Rusli pernah berkata mengenai ibu,Hormatilah ibumu,karena bayi yang menangis dikarenakan lapar yang lebih mengetahui lebih dulu adalah seorang ibu.

H.Dwi pernah berkata,Tujuan orang berkeluarga adalah melangsungkan keturunan,dan bersabda Rasulullah,'bukanlah umatku yang tidak menikah'. dan tidak menikahpun juga tidak menjadi soal kalau memang itu adalah pilihan hidupnya.

H.Dwi pernah berkata,Anak bukanlah hanya sebatas darah dan daging,tetapi lebih dari sebuah ikatan batin. (Ini menanggapi beberapa pertanyaan tentang kapasitas anak biologis dan anak angkat,biarpun anak biologis tetapi tidak ada ikatan batin tiadalah artinya)

H,Dwi pernah berkata,Zaman sekarang bukan lagi zaman dari keturunan siapa,tetapi siapaun yang bisa menjalankan Rahman Rahim dari keturunan sipapun mempunyai kesempatan yang sama,bukan hanya dikatan keturunan orang mulia mempunyai tempat yang mulia juga.(ini menanggapi tentang kebiasaanya masyarakat yang selalu membanggakan dari garis keturunanya,sampai-sampai mencari nasabnya sendiri untuk sebuah pengakuan kalau dirinya adalah keturunan Nabi atau ulama' besar).

Tentang Kisah

Abah Rusli pernah menceritakan tentang kisah istri fir'aun,Istri fir'un itu selamat hanya karena meminjamkan jarum kepada orang susah. (Ini meluruskan pandangan umun masyarakat yang beranggapan bahwa istri itu hanya apa kata suami,seorang istri dari orang yang dzolimpun bisa selamat karena perbuatan baik.)

Pada waktu itu H.Dwi membabarkan tentang ajaran Islam yang memperbolehkan menikah lebih dari satu,secara aplaus H.Dwi bertanya kepada para perempuan yang hadir pda waktu itu,Adakah disini ibu-ibu yang yang mau di madu?. lalu mereka menjawab dengan berdiam diri tanda tidak setuju kalau seorang wanita akan di madu.

Lalu H.Dwi melanjutkan perkataanya,Di zaman Rasulullah kebiasan orang menikah lebih dari satu itu merupakan kebiasaan di zaman jahiliah yang istrinya sampai berpuluh-puluh bahkan sampai ratusan,sedangkan Rasulullah sendiri jumlah istrinya jauh lbih sedikit di bandingkan kebiasaan pada zamanya,dan itupun banyak yang sudah lanjut usia dan memang memerlukan santunan bukan karena nafsu. (Abah Rusli pernah mengisahkan bahwa Istri Rasulullah Siti Khatidjah adalah seorang kaya kaya tetapi hartanya habis di sedekahkan, bukan untuk membiyayai perang)

Lalu H.Dwi melanjutkan perkataanya,Sedangkan Sayidina Ali sebagai menantu Rasulullah juga tidak dianjurkan menikah lebih dari satu, dan hanya Siti Fatimah Istri Sayidina Ali.

Lalu ada seorang yang bertanya kepada H.Dwi berkaitan dengan banyaknya yang mengakui bahwa dirinya adalah garis keturunan Rasulullah.

H.Dwi menjawab,Bisa jadi dia garis keturunan Rasulullah,tetapi dari istri yang mana?,sedangkan istri-istri beliau kebanyakan janda yang mempunyai anak sebelumya,bahkan bisa jadi garis keturunan Abu Jahal. (Abu Jahal adalah seorang penentang Rasulullah pada zamaanya dan merupakan paman Rasulullah sendiri.)

Pesan Abah Rusli

Abah Rusli pernah berkata pada suatu hari ,pesankan kepada anak-anakmu ,'Jadikanlah kebaikan itu adalah Tuhanmu dan ikutilah Dia setiap waktu, karena Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu maha pengasih maha penyayang (Rahman Rahim).

Abah Rusli pernah berkata tentang awal muasal alam semesta,Sebelum adanya alam semesta ini yang ada hanyalah Rahman Rahim (kasih sayang).( contoh nyata saja adanya kita lahir didunia ini tentunya adanya kasih sayang antara ibu dan bapak)