Metafisika
MajelisAl-Amin
Meta Fisika Tauhid Islam Ma’rifaturrasul
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap “ALLAH HU AKBAR”, buku ini kami susun khusus untuk majelis Al-Amien dan orang orang yang mau percaya.
Untuk mengingat perjalanan hayat orang yang kita teladani MUHAMMAD BIN ABDULLAH , MUHAMMAD RUSLI BIN AMIR, GURU BESAR GAFAR HARUN AR-RASYID BIN ADAM AS. Serta sebagai tanda bakti kami kepada kedua orang tua.
Mudah mudahan buku ini diharapkan bisa merukunkan Umat Islam yang pecah menjadi 73 golongan, menjadi SATU GOLONGAN yang Rahmatan LIL Alamin, dengan judul : META FISIKA TAUHID ISLAM MA’RIFATURRASUL
Atas kehilafan dan kurang sempurnanya dalam penuyusunan buku ini, maka kami orang yang amat dhoif mohon dimaafkan yang sebesar besarnnya.
Wabillahitaufiq wal hidayah
Wassalamualaiakum wr.wb.
(Rahasia)
21 rajab 1427 h
27 rejeb 1939
15 agustus 2006.
METAFISIKA -TAUHID ISLAM - MA’RIFATURRASUL
Hubungan penciptaan Alam Besar (macrocosmos) dengan Alam kecil (microcosmos (antara langit,bumi,dengan manusia).
A. Penciptaan Macrocosmos (langit dan bumi)
.I. Bermula alam ini kosong (0) artinya: belum ada yang bisa disebut. Dalam tatanan ilmu disebut RAHASIA atau GHOIB.
II. Selanjutnya berproses menurut berbagai sumber teori sebagai berikut :
a). Sebelum terjadi ledakan besar (big bang) ada teori yang mengemukakan terjadi lintasan cahaya (NUR) yang sangat luar biasa dan tidak diketahui dari mana asal usulnya. Didalam ilmu Tauhid (ketuhanan) dinamakan “TIADA PERMULAAN DAN TIADA BERKESUDAHAN” alias Qadim artinya SIFAT KEKAL ABADI. Teori kejadian ini dinamakan WHITE HOLE (lubang besar putuh). Teori ini memang tidak populer tetapi apabila kita memperhatikan kejadian –kejadian alam seperti saat sebelum terjadi hujan dan terjadi hujan bisa kita lihat dari kilatan–kilatan dilangit sehingga terjadi suara petir atau halilintar atau guruh, diiringi awan gelap.
b). Dari cahaya (nur) ini membentuk alam semesta yang tersusun dari zat-zat yang sangat rapat, padat, dan panas. Sehingga teori white hole (lubang putih besar) adalah benar. Dan kita mendukungnya untuk memperkuat teori berikutnya yang menjadi pasangan yaitu TEORI LEDAKAN BESAR (big bang). Ingat penciptaan alam semesta dalam keadaan berpasang-pasangan, (pesan Al-Quran): Ali Imron
190-191. c). Terjadi ledakan kosmik yang di sebut BIG BANG (ledakan besar dan dahsyat) sejak saat itu alam semesta mengembang dan kemudian mendingin. Terbentuklah LUBANG BESAR HITAM( black hole). Hasil foto teleskop infrared candra tahun 2000 terlihat The Milk Way (galaksi bima sakti) kepadatan masa black hole : 2,6 juta kali matahari : jarak 26.000 tahun cahaya dari bumi : garis tengah 50.000 tahun cahaya : terdapat 100 milyar bintang dalam galaksi, semua berorit ( bertawaf) , sesuai pesan Al-Quran Surat Yunus ayat 5, Surat Al- Anbiya ayat 30.
d). Terciptanya matahari, bumi dan semua planet-planet dan bulan-bulannya dalam tata surya terbentuk dari awan gas raksasa dan debu yang disebut SOLAR NEBULA, gas dan debu tersebut dalam solar Nebula ini berasal dari bintang yang meledak dan disebut SUPERNOVA.
e). Sistem Tata Surya : Kesembilan planet dari sistem Tata Surya mengelilingi Matahari pada bidang yang sama, kecuali pluto, planet terjauh yang memotong bidang dengan membentuk sudut. Kesembilan planet tersebut yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Plato. Khusus Bumi memiliki satu satelit yang bernama Bulan sesuai pesan AL-QUR’AN Surat AR-RA’AD Ayat 2. Dari keputusan pertemuan ahli Astronomi sedunia di Cekoslowakia tanggal 25 Agustus 2006 planet Pluto di coret dari sistem Tata Surya kita.
f). Bagi kehidupan manusia di muka bumi. Maka peredaran matahari dan bulan untuk mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu) 12 bulan dan 24 jam/hari. Sesuai pesan AL-Quran Surat Yunus ayat 5.
g). Pusat alam semesta ( bima sakti): dengan gaya tariknya (gravitasi) yang kuat menjaga seluruh planet agar tetap pada orbitnya. Apabila keluar dari garis orbit maka hancurlah tatanan alam semesta.
Kesimpulan: proses awal sampai akhir :
1. Dari kosong (0) cahaya ledakan(api) terbit masa: Gas, cair, padat.
2. Setiap barang baharu (ciptaan) ada masa (waktu) peredaranya alias tidak kekal.
3. Dengan tanda–tanda kebesarannya dialam semesta, maka bagi orang-orang berakal dan punya pikiran yakin (percaya) betul adanya SANG PENCIPTA yaitu TUHAN PENCIPTA SEKALIAN ALAM.
4. Denga peristiwa isra’ mi’raj Nabi besar Muhammad Saw membawa agama yang lurus yaitu ISLAM dengan ajaran RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM.
B. Terciptanya alam besar menjadi pelajaran bagi alam kecil (manusia) terhadap Tuhanya (Tauhid)
Tercantum dalam ayat-ayat Al-Quran sebagi berikut :
• ALI IMRAN : 190-191 : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda–tanda bagi orang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri duduk, atau dalam keadaan berbaring dam mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata ): ”ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
• AL ANBIYAA : 30 : Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka juga tidak beriman.
• AR RA’AD : 2 : Allah lah yang meninggikan langit tanpa tiang ( sebagaimana) yang kamu lihat kemudian Dia bersemayam diatas “arsy” dan menundukan matahari dan bulan. Masing–masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya) supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.
• YUNUS : 5 : Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (garis orbit) bagi perjalanan bulan itu supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
• AR RAHMAN : 37-38 : Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.
• AL-ISRA’: 44 : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
• AL-QAAF : 16-17 : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang di bisikkan dalam (oleh) hatinya dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya : Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri.
• AN-NISAA’ : 1 : Hai sekalian manusia, betaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari yang satu dan dari padanya(----) Allah menciptakan istrinya, dan daripadanya keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama yang lain (----) dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
• AL-BAQARAH : 115 : Dan kepunyaan Allah Timur dan Barat. Maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah, dan sesungguhnya Allah maha luas (rahmatNya) lagi mengetahui.
• AL-BAQARAH : 186 : Dan apabila hamba–hambaku bertanya kepadamu (muhammad) tentang Aku. Maka jawablah bahwasannya Aku adalah dekat.
• AL-HADID : 3-4 : Dialah yang awal dan yang akhir, yang Zhahir dan yang bhatin, dan dia mengetahui segala sesuatu. Dialah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam diatas ‘arsy. Dia mengetahui apa yang masuk didalam bumi dan apa yang keluar dari padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadaNya, ---DAN DIA BERSAMA KAMU DIMANA SAJA KAMU BERADA. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
• AL-HADID : 8 : Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya beriman kepada Tuhan mu, Dan sesungguhnya DIA telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman.
Keterangan : Perjanjian dengan RUH ADAM sebelum menjelma didunia : Lailahailallah Ahmad Kalamullah, Lailahailallah Muhammad Rasulullah.
• AL-HADID : 9 : Dialah yang menurunkan kepada hamba-hambanya, ayat-ayat yang terang (AL-QUR’AN) supaya dia MENGELUARKAN KAMU dari KEGELAPAN kepada CAHAYA. Dan sesungguhNya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
• AL-‘IMRAN : 31-32 : Katakanlah : jika kamu (benar-benar) MENCINTAI ALLAH , IKUTILAH AKU (ikuti akhlak Ku), Niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah : TAATILAH ALLAH dan Rasul Nya : jika kamu berpaling Allah tidak menyukai orang-orang kafir. • Catatan : Hadist yang di riwayatkan oleh Aisyah Ra : Malaikat diciptakan dari NUR (CAHAYA) dan JIN dari NAR (API).
• ASY-SYAMS : 7-10 : Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) KEFASIKAN dan KETAKWAANNYA. • AL-‘ANKABUUT : 57 : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan (dibangkitkan).
C. Perjalanan META FISIKA (ISRA’MI’RAJ) Nabi Besar MUHAMMAD SAW :
Terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke 11 masa kenabian (sebelum menjadi Rasul). Tahun kesedihan : diboikot secara umum oleh kaum Qurais, tantangan perjuangan bertambah sengit, ditambah kesedihan dengan meninggalnya paman tercinta Abu Tholib dalam perjuangan beliau sebagai perisai : kemudian ditinggal istri tercinta Siti Khadijah yang banyak berkorban membantu perjuangan nabi baik secara spiritual dan material. Tahun-tahun ini dikenal dalam sejarah disebut Aamulhuzni (tahun kesedihan).
PEMBAHASAN :
AL-QUR’AN (Surat Al-Isra’ ayat 1) : Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari AL Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya (847), agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
1) Maha Suci Allah :
Dalam ilmu tauhid (pelajaran sifat 20)= ma’rifatul muftadi sifat Allah yang 7 (tujuh) yaitu sifat ma’ani= kodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam, inilah yang dimaksud ( tersirat) dalam ayat maka suci Allah .
2) Memperjalankan hambanya (abdi);
sebenarnya yang dimaksud, yang mampu menjalankan itu adalah sifat 7. Kodrat (kuasa) itulah akal (ghoibnya jibril namanya) ; Iradat (kehendak itulah pikiran (ghoibnya mikail namanya ); Ilmu (tahu) itulah pengetahuan (ghoibnya Isrofil namanya; Hayat (hidup) berserta Sama’ (mendengar), Bashar (melihat); Kalam (berkata–kata) adalah Ijroil namanya . Tertuju dan terhimpun dalam diri insan alias Abdi (hamba) yang dilahirkan atau dinamakan jasad.
3) Malam hari;
Kenapa dipilih pada malam hari. Kok tidak siang hari?; tentunya ada alasan tertentu .
a. Pertama: Keadaan malam hari pasti sunyi, jadi kalau mendengar sesuatu alias yang ghaib (samar-samar) terdengar dengan jelas karena tidak terganggu aktifitas manusia mengais rejeki seperti pada siang hari.
b. Kedua: Melihat sesuatu yang gaib seperti alam kubur tidak terganggu sinar matahari, sehingga terlihat dengan jelas.
c. Ketiga : Hakekatnya ini adalah perjalanan rahasia, langit berserta isinya (seperti bintang & bulan) akan nampak jelas terlihat dan sekaligus untuk menguji keimanan umat Muhammad apakah percaya atau tidak apabila di beritakan nanti.
4) Dari Masjidil Haram ( BAITULLAH ) ke Masjidil Aqsa ( Baitu Maqdis ) ;
Muhammad mendapat isarat ( diiringi) oleh Jibril untuk melakukan wudhu dengan air zam-zam ( air yang suci lagi mensucikan ) yaitu untuk membersihkan jasad dari kelakuan ( Muhadas ) atau dalam riwayat lain hati Nabi di bersihkan oleh jibril dengan air zam-zam. Atau yang dimaksud dalam pengertian yang tersirat yaitu untuk membersihkan dari perasaan (jiwa) yang sedih untuk menerima berita yang mengembirakan alias Anugerah dari Allah.
Menurut riwayat orang-orang yang tembus (terbuka hijab), air zam-zam itu merupakan mata air salah satu cabang dari telaga AL KAUTSAR, Cabang yang lain dirahasiakan takut menjadi fitnah terkait peristiwa 1 syawal 1999 (diri bertemu dengan diri yang sebenarnya).
Gambaran ini tersurat dalam Al-Quran Surat Al-Anbiyaa ayat 30) :”.........bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air (*) kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?”. (*) keterangan air Al-Kautsar yaitu air yang hidup lagi menghidupkan.
Karena berserta jibril as, jasad Nabi Muhammad yang sudah bersih berubah menjadi badan cahaya. Dalam Ilmu fisika apabila elektron ketemu intielektron (positron) maka akan berubah menjadi cahaya. Ini amat logis (masuk akal) karena jibril adalah mahkluk cahaya. Maka dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik jasad Muhammad tidak hancur karena telah berubah menjadi badan cahaya.
Perjalanan yang cepat menuju masjidil Aqsa mendapat berbagai pengalaman yaitu apabila Nabi melewati kuburan, melihat api yang menyala–nyala dengan suara bergemuruh. Didalam Al-Quran dinyatakan api neraka atau kubur itu bahan bakarnya batu dan tulang belulang manusia. Betapa tersiksanya orang-orang dialam kubur, karena melakukan kejahatan diwaktu masih hidup di dunia. Jadi sesuai tugas beliau memperbaiki ahklak manusia supaya terlepas siksa kubur.
Sampai di masjidil Aqsa (baitul maqdis) melakukan sembahyang dua (2) rakaat, sebagai sujud sukur, pada suatu tempat dan sekeilingnya diberkati Tuhan pencipta semesta sekalian Alam, dengan diturunkan Nabi-nabi di negeri ini dan kesuburan tanahnya, Masjidil Aqsa ini adalah bekas kuil Nabi Sulaiman.
Aqsa itu artinya salip (persimpangan), maka terbelah menjadi 4 bagian yaitu agama Sulaiman (khong hu cu); Agama Musa; Agama Ibrahim; Agama Isa. Karena Nabi-nabi banyak dari keturunan Ibrahim as, maka beliau dikenal sebagai Bapak dari sekalian para Nabi, termasuk MUHAMMAD BIN ABDULLAH dari jalur Ismail as.
Dimasjid inilah sebenar-benarnya Nabi Muhammad terakhir melakukan SEMBAHYANG belum SHOLAT karena Visi dan Misinya lain.
Setelah istirahat Nabi melakukan tafakur duduk disebuah batu sebelum Mi’raj kelangit 7. Ketika nabi Mi’raj batu ini juga ikut terangkat, dan sekarang bisa dilihat pada bagian Masjidil Aqsha, karena batu ini tetap MENGAMBANG sampai sekarang. Kata Rasululah batu ini sebagai bukti bahwa aku betul-betul Mi’raj naik) kelangit 7, supaya umatku percaya. Disinilah muncul Tasbih, Tahmid, Takbir ketika terangkat yaitu Subkhanallah, Alhamdulillah, Allah Akbar. 33 x 3 = 99. Setelah sampai alam barzah, umur rata-rata orang disitu sekitar 30-33 th, jadi muda semua tidak ada yang bayi atau tua.
5) Alam Barzah :
Perjalanan nabi sampai alam ini mendapat suatu kampung dikenal baitul makmur (langit ke 7) melihat para malaikat dan orang-orang yang terangkat (nafi) dan dikenal dengan nama Nabi : bertawaf terus, ruku’ terus, dan sujud terus, serta bertasbih terus, seperti orang menjalani panggilan haji di Baitullah. Nabi juga melihat tawafnya alam semesta yang tergambar dari tawafnya bintang dan planet-planet. Tercantum dalam Al-Qur’an (surat Al-Israa’ ayat 44): “langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka, sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”. Jadi kalau dikaji keilmuannya perjalanan baru yang tersurat (atau bacaan) saja. Belum sampai tasbih yang tersirat atau keutamaannya.
Maka banyak Nabi-Nabi yang perjalanan hayatnya sampai alam Malakut. Belum sampai alam Nurjanah.
6) Sahara Sidratul Muntaha :
Setelah kelangit ke 7 kata Jibril “aku sampai disini saja menemanimu, silahkan nanti melanjutkan perjalanan sendiri sampai Sahara Sidratul Muntaha. Alasan Jibril ini perlu kita cermati karena misi utama nabi Mi’raj adalah ingin menemui Allah (Tuhan pencipta semesta sekalian alam). Sebenarnya Jibril ini ingin memberikan pelajaran kepada Muhammad bahwa hasil perjuangan, pengorbanan, dan penderitaan beliau tidaklah sia-sia karena mampu melanjutkan perjalanan dari alam Malakut ke alam yang lebih mulia yaitu Sahara Sidratul Muntaha.
Seperti :
a. Merubah akidah kaum jahiliyah daripada menyembah berhala lebih baik menyembah Tuhan yang menciptakan alam semesta.
b. Mengangkat harkat dan martabat wanita, sebab saat itu apabila penguasa mekah punya anak bayi perempuan akan dikubur hidup-hidup, yang dianggap wanita tidak bisa meneruskan kekuasaannya.
c. Menyantuni anak yatim, memberi makan kaum kerabat yang miskin, budak belian serta membebaskan perbudakan dengan menghabiskan harta yang banyak. d. Penderitaan mendapat tantangan yang berat dari kaumnya sendiri dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan akhlak manusia.
Perjuangan kelakuan jasad (Muhadas) atau Abdi, inilah yang menyebabkan kemuliaan jasad hingga badan Nabi bisa dirubah menjadi badan cahaya dan bisa ke Sahara Sidratul Muntaha. Dialam ini nabi Muhammad sangat takjub dan tertegun melihat keindahan alam yang begitu luar biasa yang belum pernah beliau lihat yaitu Surga (Nurjanah)
Tetapi dialam ini tidak ditemui siapa-siapa sedang perjalanannya terhenti di sini saja, terhalang oleh Sahara Sidratul Muntaha yang merupakan rap-rap atau dinding-dinding yang amat kuat (belum bisa ditembus). Sedang yang dilihat disitu ada sebuah tugu yang menjulang tinggi yang dinamakan Tugu Sahara Sidratul Muntaha atau tiang Arsy. Pada saat itulah karena tidak ditemui siapa-siapa, padahal Nabi ingin bertemu dengan Tuhan (Allah), didalam batin Nabi terbetik
“ barangkali aku ini Tuhan juga”,
maka seketika itu terdengar suara yang mengejutkan “HU” (aku),
Nabi Muhammad terperanjat atau terkejut langsung lemas (bergetaran), lemah dan tidak berdaya sama sekali karena takut, seraya Nabi mengucap kalimat tauhid : “LAHAULA WALAQUWATA ILA BILLAH “. Dan Nabi melihat tulisan cahaya di tiang Arsy : “ALLAHU AKBAR”.
Dan dilanjutkan persaksian Allah ta’ala yang Maha Kuat seraya nabi bangkit dengan sahadad Taubat terlintas tulisan cahaya : ASHADUALAILAHAILLALLAH HU ASHADUANNA MUHAMMAD RASULULLAH. Membatalkan sahadad yang didapat masa-masa tanda-tanda kenabian saat beliau bermunajad yaitu “ASHADUALAILAHAILLALLAH WA ASHADUANNA MUHAMMAD RASULULLAH.
” Dikira Muhamad DIALAH yang menjadi utusan (pesuruhnya) ,ternyata didalam perjalanan Isra’ mi’raj ini yang menjadi utusan adalah NUR beliau “NUR MUHAMMAD”.
Nabi taubat dan aku bersaksi, karena ada dua (2) akuan maka hukumnya syirik, karena persaksian yang kuat hanya Allah ta’ala sendiri.
pemahamanya:
As : huruf alif besar tunggal
Asa : kosong
Artinya Tunggal tapi kosong yaitu Inya meliputi semesta sekalian alam yang ada hanya namanya saja ( ) Hu Ashadu anna Muhammad Rasulullah Sebenar- benarnya (tunggal juga ) bahwa Nur Muhammad itu utusan Allah.
Jelas saja Nabi tidak bertemu Tuhan karena orangnya meliputi semesta sekalian alam,dalam pengertian “Dia maha dekat” terjawab dalam Al-Quran surat Al-hadid ayat 3-4: “Dia yang awal Dia yang akhir, yang zhahir dan yang batin.. ....(selanjutnya )....DAN DIA BERSAMA KAMU DIMANA KAMU BERADA .” Dan surat AL –baqarah ayat 115 dan 186 : “....maka kemana kamu menghadap disitulah wajah Allah”. Dan apabila hamba hambaku bertanya kepadamu ( ya Muhammad) tentang Aku. Maka jawablah bahwasannya aku adalah dekat.
Karena beliau diangkat sampai Sahara Sidratul Muntaha, disitu beliau diresmikan menjadi RASUL. Maka disitu beliau menambahkan SHOLAT (bukan sembahyang ). PUASA (ramadhan). ZAKAT dan HAJI (di kota mekah). Dan kiblat umat Islam dipindahkan dari BAITUL MAQDIS (masjidil aqsa ) ke BAITULLAH (masjidil haram ). Tercantum dalam surat Al- baqarah ayat 142-152 (tolong di baca). Pasti ada alasan yaitu yang paling pokok hijrah dari SEMBAHNYANG ke SHOLAT. Karena intinya ajaran sholat jauh lebih sempurna dari ajaran sembahyang. Dan menjauhkan dari shadat syirik. Dan sebenarnya ajaran sholat, puasa, haji, adalah melatih diri yang kasar (jasad/ abdi) untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Supaya menjadi orang yang berakhlak mulia (Akhlakul Karimah).
Perpindahan kiblat ini bisa di lihat di masjidil kiblatain (masjid yang punya dua arah), dikala kita melakukan perjalanan Haji.
Pada waktu beliau berusia 43 tahun maka dapat diliat perjalanan beliau singkat dan cepat maka bertemulah antara sifat beliau yang tujuh (7) dengan jasad beliau dinamakan MUHAMMAD RASULULLAH . Setelah Isra’ Mi’raj ini ajaran yang dibawa Muhammad Rasulullah bernama Agama ISLAM. Yang menyelamatkan Semesta sekalian Alam atau RAHMATAN LIL ALAMIN, tersusun dalam rukun Iman dan Rukun Islam.
7) PERJALANAN PENYUSUNAN RUKUN IMAN.
Berkaitan terciptanya alam besar dengan alam kecil (bumi dengan jasad adam).
a. Bermula kosong (0) CAHAYA LEDAKAN (API) TIMBUL MASA GAS, CAIR , PADAT Api + angin + air + tanah= BUMI
b. 0 = ghaib rahasia nur (malaikat ) api (jin /iblis ) LA ILAHA ILA api, angin, air, tanah adam ALLAH Adam = Nama zat wajibal wujud Allah = Nama kebesaran zat wajibal wujud.
Keterangan:
Alam dulu kosong, terjadi peristiwa luar biasa (nur & nar), kemudian baru ada Angin, ada Air, ada Tanah, baru tercipta Adam baru ada nama ALLAH . Dari rangkaian inilah tersusun Rukun Iman ada 6, dari perjalanan berasal tiada (0), kemudian ADA , kemudian TIADA (0) alias Qiyamat .
Tahapan kembali dari sahara sidratul muntaha sampai ke baitullah , di jadikan penyusunan Rukun Iman.
1. Sahara sidratul muntaha :
Di alam ini tidak bertemu Tuhan dan diri Nabi mengaku “barang kali aku ini Tuhan juga“. Sebab dari kesalahan ini justru mendapat jawaban seketika dari RAHASIA (ghoib), terdengar suara HU (AKU) seketika Nabi tidak berdaya dan seketika itu pula percaya adanya Tuhan, seraya mengucapkan “lahaula walakuwatta illa billah “. Ditilik suara tadi kata Nabi “Suara tadi suaraku juga, yang mendengar aku juga”. Artinya Dia (Tuhan ) itu maha dekat dan beserta kita dimana kita berada. Karena mendengar bisikan hati Nabi “barang kali aku ini Tuhan juga”, adalah kesalahan yang berbuah Iman, maka Rukun Iman yang pertama Percaya Kepada Ghaib (Tuhan ) yang tiada namun ada.
2. Dibaitul makmur.
Nabi kita melihat mahluk Cahaya (MALAIKAT) bertawaf terus, ruku’ terus, sujud terus, dan bertasbih terus, dan dialam ini Nabi juga bertemu dan berdialog dengan Nabi yang telah lewat seperti Ibrahim, Musa, dan Isa yang punya kitab ajaran (agama) . Dari peristiwa ini disusunlah Rukun Iman yang kedua percaya kepada malaikat dan rukun Iman yang ketiga percaya kepada kitab–kitabNya.
3. Di Baitul maqdis.
Nabi kita sangat percaya masjid dan sekelilingnya adalah tempat-tempat yang di berkati Tuhan. Batu bekas tempat bertafakur itu terangkat (melayang ) dan tetap melayang tidak jatuh ketanah. Nabi-nabi yang memiliki kitab yang di temui di alam malakut lahir dari negeri ini. Maka dari sinilah disusun Rukun Iman yang ke empat Percaya kepada RasulNya.
Para Rasul ini membawa berita tentang keadaan langit dan bumi beserta penghuni –penghuninya diciptakan dalam keadaan berpasang-pasangan, dipengaruhi muatan positif dan negatif, yaitu sifat Malaikat dan Jin (iblis ).
Perjanjian ini sejak Adam akan dijadikan khalifah di bumi, bahwa iblis akan menggoda anak cucu Adam supaya menjadi teman hidup di neraka (api). Keadaan ini di benarkan Nabi kita lewat kuburan di dapati api yang menyala–nyala yang bahan bakarnya batu dan tulang belulang manusia. Orang yang mengikuti teladan para Rasul menjadi orang yang selamat alias beruntung, dan orang yang mengikuti hawa nafsunya yang melewati batas alias mengikuti sifat iblis menjadi orang yang celaka atau tersiksa serta rugi selama-lamanya. Maka disusunlah Rukun Iman yang kelima Percaya Kepada Takdir, dengan Qhodo dan Qodarnya ( untung atau rugi ).
4. Di Baitullah :
Dikala Nabi menjalani Mi’raj ,Nabi kita melihat tawafnya alam semesta. Ternyata alam besar seperti bintang-bintang ada masa akhirnya alias mati. Karena bintang tersebut kehabisan energi lepas kendali dari garis orbit kemudian meledak dan hancur, Tawafnya manusia di Baitullah ini sama tawafnya alam semesta maka bergerak kekiri melawan putaran jarum jam. Artinya setiap barang yang baharu atau ciptaan pasti ada akhirnya alias kiamat /mati. Karena alam besar mati (meledak) ternyata terjadi planet yang lebih kecil. Maka bagi manusia yang mati dan masuk api kubur (hancur ) maka akan dikumpulkan atau di bentuk kembali alias bangkitkan lagi, Maka dari peristiwa ini disusun Rukun Iman yang ke enam Percaya Kepada Hari Qiyamat alias juga Hari Berbangkit.
8) KESALAHAN PEMAHAMAN PEMAKAIAN RUKUN ISLAM PADA SAAT SEKARANG :
Kalangan umat Islam dewasa ini banyak salah mengerti bahwa menjalankan Rukun Islam tujuan utamanya adalah lebih mementingkan hubungan dengan Tuhan (habluminaAllah ), supaya menjadi ahli surga dan di jauhkan api neraka.
Pemahaman ini salah besar, karena tidak mengerti hakikat hidup yang sebenarnya pada diri mahkluk. Ketika Nabi Muhammad Mi’raj mencari Tuhan ternyata tidak bertemu. Ternyata Tuhan itu hakikatnya adalah yang hidup. Jadi hukum hakikat pada diri makhluk itu mati (0) atau lahaula walaquwata illa billah.
Untuk mencari solusi pemahaman ini acuan kita surat Al- Israa’ ayat 14 “ bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisap terhadapmu (amal perbuatanmu )”. Ayat ini yang dimaksud adalah yang hidup menghisap perbuatan yang hidup. Dan yang dimaksud kitab untuk diri makhluk yaitu mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seluruh anggota tubuh merupakan catatan atau kitab yang harus dipertanggung jawabkan. Apakah baik atau buruk, barang siapa menanam kebaikan sesungguhnya buahnya kebaikan pula, dan ini (kebaikan) untuk dirinya sendiri. Dan siapa menanam keburukan maka buahnya keburukan pula, dan keburukan itu menimpa atau untuk dirinya sendiri pula.
Apabila sudah mengerti, bahwa berbuat baik sesama manusia (habluminanas) itu pada hakikatnya membangun hubungan baik dengan Tuhan (hablumminaAllah), jadi dapat disimpulkan kesempurnaan habluminaAllah itu tergantung dari kesempurnaan (Habluminannas) .
Apabila tidak sempurna habluminannas maka tidak syah habluminaAllah. Sehingga nyata umat Islam sekarang ini rusak berat , tidak bisa jadi Islam RAHMATAN LIL ALAMIN. Karena tidak bisa jadi contoh atau teladan pada amal perbuatanya.
9) Pemahaman Rukun Iman Yang Sebenarnya.
a) Syahadad.
Syahadad yang benar adalah syahadad setelah Nabi Mi’raj, jangan memakai syahadad di dapat dari munajad ketika usia 20-25 tahun ketika baru ada tanda–tanda kenabian. Pengertianya mengandung dua akuan (kekuasaan) yaitu Aku Bersaksi ( masih syirik ) . Sayangnya umat Islam sebagian besar masih memakai syahadad ini, tidak mau menggali riwayat Mi’raj Nabi. Sampai–sampai kiblat umat Islam dipindahkan dari Baitil Maqdis ke Baitullah, umat islam tidak tahu maksud yang tersirat.
b) Sholat.
Sholat dengan sembahyang, apabila di gali yang mendalam (tersirat) jauh sekali perbedaanya. Kalau yang digali hanya yang tesurat saja alias ritualnya saja memang bedanya tipis. Biar tipis tapi kalau tidak tahu tentang bahaya syirik maka akan menyesal setelah kita mati, kalau tidak percaya kita nanti sama-sama mati, banyak alim ulama’ yang masuk neraka. Sembahyang itu mencari pahala hendak masuk syurga, Sholat itu tujuanya supaya berakhlak mulia. Syurga itu urusan Tuhan kita tidak tahu lagi urusan syurga, karena kita percaya 1.000.000 % Tuhan mengetahui amal perbuatan kita, karena Dia maha mengatur urusan mahkluknya.
c) Puasa.
Puasa pada hakikatnya untuk mendekatkan diri kita terhadap orang-orang lebih banyak laparnya dari pada kenyangnya. Hadist Qudsi “Kata Allah ta’ala puasa itu untuk diriku”. Apabila sudah mengerti bahwa yang hidup itu kata Allah ta’ala tiada lain adalah Aku, maka akan mengerti hadist tersebut yang dimaksud. Puasa ramadhan yaitu cuti 30 hari tidak menuruti kehendak jasad yang bersifat perhiasan, untuk bisa menyantuni anak yatim dan memberi makan orang miskin.
Orang Islam sekarang ini puasanya mengejar pahala juga dan malah kalau melihat orang Islam yang tidak puasa mengatakan kafir, padahal ada sebuah hadist yang mengatakan: ” syariatnya dia berpuasa padahal hakikatnya dia batal puasanya, ada yang syariatnya dia batal puasanya atau tidak berpuasa padahal hakikatnya dia benar-benar berpuasa “.
Artinya : yang berpuasa, tetapi tidak menghulurkan tangan itu yang batal puasanya, tidak berpuasa tetapi dia menghulurkan tangan (memberi makan ) itu sebenar–benarnya berpuasa.
d) Zakat (Fitrah dan Mal):
Untuk menekankan bahwa pekerjaan sholat dan puasa itu intinya berbuat baik dan mau berkorban.
Al-Qurannya:
-Akimusholah wa atutzakah (dirikanlah sholat dan berzakat) -Fasholilirobikawanhkar (dirikan sholat dan berkorbanlah ).
e) HAJI :
Intinya berziarah, melihat perjuangan utusan Allah dan meneladani amal perbuatanya para utusan Allah. Haji yang mabrur itu adalah apabila perkataanya baik (berakhlak mulia) dan mau memberi makan orang-orang miskin penduduk sekitar mekah.
10) MA’RIFATUR RASUL :
Tahu ilmu ma’rifat muftadi, Ma’rifat murtawasid, dan Ma’rifat muntaha yaitu pelajaran tentang sifat 20, tentang zat. sifat. af’al dan asma, dan yang terakhir tahu rahasia diri yang sebenarnya dan bagaimana harus berlaku dialam semesta.
Ma’rifaturrasul adalah ilmu kesempurnaan yang terhimpun dalam susunan AZAN.
I. TAKBIR adalah penyatuan antara sifat dengan zat dalam gerak dan diamnya.
II. SYAHADAD. pada gerak dan diam itu sebenarnya adalah perjalanan Nur Muhammad dialam semesta, dan yang menggerakan Nur Muhammad adalah sifat Ahmad.
III. SHOLAT. adalah menjalankan isinya “bismillahirahmanirahim” pemakainnya Ya Ahmad, Ya Muhammad (memberi makan dan menyatuni) dengan ikhlas.
IV. FALAH . adalah yang menang itu pemakaian sifat tujuh (7) sampai akhir hayat yaitu pemakaian Hu Allah.
V. TAKBIR . Allah itu namaku, Hu itu Akuanku. naik turun nafas itu adalah zatku, yang ingat , yang kuasa , yang berilmu itu Aku. Kamu hakikatnya mati (lahulawala quwata ilabillah ) : bodoh, hina, tuli dan bisu. Ahmad itu orangnya, Bar itu meliputi semesta sekalian alam termasuk diri yang nyata.
VI. LAILAHAILALLAH. Esa yangmengesakan semesta sekalian alam. Allah itu jubahku, Hu itu perjalanan hayatku, Ahmad itu aku, Jubahku meliputi semesta sekalian alam, Pekerjaan Ahmad itu Rahman Rahim.
Inilah pemakaian yang sebenarnya, yang tersurat dalam Al-Quran surat Al-Israa’ ayat 44 dan Al- Baqarah ayat 115 dan 158, Ali Imran ayat 31-32 ,An –Nisaa’ ayat 1.
KESIMPULAN
a
b. Perjalanan Muhamad Bin Abdullah adalah akhlakul karimah, sebagai buahnya Rukun Islam yaitu sifat sidiq, sifat tabliq, sifat amanah, sifat fatonah supaya benar-benar menjadi orang AL-Amin (dapat dipercaya ).
c. Perjalanan Muhammad Rusli bin Amir adalah akhlakul karimah dan nafsu menuju Mutma’inah yaitu pemakaian isinya Bismilahirrahmanirrahim dengan iklasnya , ridhanya, sabarnya, dan sangka baiknya sebagai buahnya Rukun Iman dengan menyatuni dan memberi makan (anak yatim piatu dan orang miskin) lewat pintu hayat. Sebagai perwujudan ilmu kesempurnaan yaitu perjalanan cahaya akhlakul karimah dan nafsu mutma’inah sampai menemukan rahimya inalillahi wainailaihi rajiun, sempurna dialam semesta perjalanan Nur Muhammad maujudan Nur ManiAllah Buahnya Ma’rifatullah Kembali (nafi ) ke Nur Zat (kembali ke Ahmad /Orangnya) :
(satu rasa, senyawa dan serahasia). Perjalanan menembus Sahara Sidratul Muntaha sampai alam Ahmad, Rahmat dan Nikmat.
d. Perjalanan hidup Muhammad bin Abdullah dan Muhammad Rusli bin Amir mendapat bimbingan dari Guru Besar Gafar Harun Ar- Arasyid bin Adam as,dalam naungan Ar-Ruh Al-Amin (jibril as).
e. Penyempurnaan Rukun Ikhlas :
1. Jangan merasa berkuasa.
2. Jangan merasa memiliki.
3. Jangan merasa paling benar (berilmu)
4. Jangan merasa baik
5. Jangan merasa bisa hidup sendiri (lahaula walaquwata ilabillah).
f. Mi’raj bagi orang-orang yang sempurna ma’rifatnya yaitu:
1. pada sifat qodrat (kuasa) adalah akal alias jibril.
2. Pada sifat Iradat (kehendak) adalah pikiran alias Mikail.
3. Pada sifat Ilmu (tahu) adalah pengetahuan alias Isrofil.
4. Naik turunya akal (jibril),pikiran, (mikail),dan ilmu isrofil .
Inilah Mi’raj sebenarnya.
Untuk menyempurnakan perbuatan (Muhadas ):
• Kodrat bersama sama’ itulah Jibril
• Iradat bersama bashar itulah Mikail
• Ilmu bersama kalam itulah Isrofil
• Hayat bersama Hu (rahman rahim) itulah ijroil.
Nampak pada diri orang tersebut: sifat adil, arif, bijaksana, dan sabar (lemah lembut).
Penutup:
Sekian buku Metafisika Tauhid Islam Ma’rifaturrasul dalam format ebook.
Mohon maaf jika ada kesalahan kami dalam menyalin ulang .semoga kita semua bisa sama- sama memahami dan mengamalkan. Amin