Tanah Hulu Mahakam


Rumah Abah Rusli di Kampung Rambayan

Hj.Aminah adalah Adik perempuan Abah Muhamad Rusli, beliau mengisahkan tentang masa-masa masih tinggal bersama Abah Rusli di Hulu Mahakam.
  • Ibu beliau berasal dari Kabupaten Berau masih di Provinsi Kalimantan Timur.
  • Bapak beliau berasal dari Kampung Rambayan (di hilir kota Melak), Kabupaten Kutai-Barat masih di Provinsi Kalimantan-Timur.
  • Abah Rusli Lahir di Rambayan kabupaten Kutai Barat,dari garis Bapak dan Ibu beliau masih keturunan dari Suku Banjar (Banjarmasin),tetapi sudah lama tinggal di Tanah Kutai maka bahasa mereka totok menggunakan bahasa Kutai dalam percakapan keseharian.
  • Hj.Aminah mengisahkan dari Ibunya, sewaktu Ibu Abah Rusli mengandung Beliau (Abah Rusli),Ibunya antara bermimpi dan tidak di temui seseorang dengan berpesan bahwa," nanti ada seseorang yang ikut bernaung saja,maka hidupmu akan nyaman".

    Hj.AMINAH mengisahkan, dasar bujur (benar) kehidupan kami selalu di beri rasa nyaman,orang tua kami di kampung tergolong berada di bandingkan dengan yang lain,jendela rumah kami pada saat itu sudah ada kaca sedangkan pada waktu itu belum ada yang seperti itu.

    dan saya (Hj.Aminah ) sesusah susahnya kami sekarang masih saja bisa makan seperti orang lain, meski rumah yang kami tempati sekarang ini masih numpang di tanah orang.

  • Dari masa muda Abah Rusli gemar memberi orang lain.
  • Abah Rusli sewaktu muda gemar memangil teman-temannya untuk datang kerumahnya, mereka terkumpul dan mengolah makanan (masak) apa yang ada.

    Suatu kisah di saat musim kering (kemarau) teman-temanya berkumpul dirumahnya akan tetapi Abah Rusli berpamitan untuk mencari ikan untuk di masak, penuh dengan olokan dan candaan,
    "tidak bakalan dapat (sulit) ikan di saat musim kering ini".

    Tetapi tidak sampai sejam Abah Rusli pulang dengan membawa ikan cukup besar untuk di masak.

    Ahirnya penuh canda dan tawa juga mereka mengatakan,
    "bisa-bisanya si Rusli mendapatkan ikan saat musim kering seperti ini".

  • Hj.Aminah mengisahkan bahwa Kami kedatangan Tamu (Syeh Sulaiman) tidak tahu dari mana dia berasal dan bermalam di tempat kami.

    Orangnya bermuka Arab, orangnya baik, penuh dengan Keramahan, setiap malam orang sekampungan datang ke wadah (rumah) kami dan guru itupun selalu memberi pencerahan (pembelajaran) baik orang tua ,remaja ataupun anak- anak.

    Tiap sore kami menyiapkan makanan untuk tamu yang datang dan belajar kepada Syeh tersebut, dengan nasi pulut (ketan) atau masakan yang lainya, dan persediaan kayu-kayu bakar di rumah kami tersedia cukup banyak untuk memasak.

    Abah Rusli menceritakan ketika Syeh Sulaiaman itu sedang Sholat, pada saat itu Abah Rusli Mendengar suaranya saja tetapi orangnya tidak terlihat,bingung-bingung dengan kejadian itu, sajadah tempat sholatnya langsung di buat tidur oleh Abah Rusli.

    Dari situlah Syeh Sulaiman menyampaikan Amanat,
    "Amalkan Iklas,Rida,Sabar,Sangka Baik,sampai Aku bertemu Aku ",seperti Amalan Rahman Rahim Abah Rusli yang diajarkan sekarang ini.

  • Apa yang di lakukan Abah Rusli di Kilo 2 Loajan ini, sudah dilakukan Abah Rusli sewaktu masih di kampung Rambayan yaitu memberi makan orang banyak.